Situs berita musik Loudwire baru saja melakukan wawancara dengan frontman Avenged Sevenfold, yaitu M. Shadows beberapa waktu yang lalu. Tema yang diambil dalam wawancara ini di antaranya adalah tentang Jimmy "The Rev" Sullivan, album "Nightmare", Tur A7X selanjutnya, dan juga perubahan karakter vokalnya, serta tentang Arin Ilejay. Dan bisa dipastikan topik yang paling menarik dari tema-tema tersebut adalah tentang tur A7X selanjutnya, yaitu tur ke Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Berikut ini adalah beberapa kutipan wawancara tersebut:
Jadi, awalnya setelah selesai Uproar Festival, kalian akan pulang, istirahat, dan kemudian mulai menulis album, tetapi nyatanya sekarang Anda sedang bersiap untuk melakukan tur pada bulan November dan Desember di Tur Buried Alive. Apa yang membuat Anda ingin segera kembali melakukan tur?
Saya yakin bahwa kami telah mengunjungi setiap tempat di Amerika, bahkan beberapa tempat beberapa kali, namun agen pemesanan kami mengatakan masih ada beberapa tempat yang belum kami kunjungi. Jadi, aku mengatakan kepadanya bahwa jika ia bisa menunjukkan saya sebuah jadwal yang masuk akal maka mungkin kami akan melakukannya. Jadi, ia menunjukkan saya itu (jadwal tur) dan aku berkata, oke, Bismarck, Duluth, kita benar-benar belum pernah berkunjung ke tempat tersebut, jadi kita akan melakukan ini sebelum Natal. KLIK 'BACA SELENGKAPNYA UNTUK BACA LEBIH LENGKAP!
Jadi, Apakah rencana kalian setelah menyelesaikan Tour ini (Buried Alive Tour) adalah pergi berlibur dan beristirahat untuk sementara waktu sambil menulis materi-materi yang baru ?
"Kita mungkin tidak akan menulis (album) baru untuk sementara. Kami masih harus pergi ke Asia Tenggara. Saya tahu kami harus pergi ke Bangkok, Singapura, Indonesia dan kita juga akan ke Jepang. Kami juga mencoba untuk pergi ke Cina, jadi sekarang kami berusaha untuk memikirkan rencana tur ke Asia Tenggara, dan Jepang juga 4 bulan setelah Natal (April 2012, -pen). Jadi, kemungkinan kami akan istirahat selama 4 bulan. Dan kemudian kita akan mulai berbicara tentang album berikutnya setelah itu."
Band ini telah sangat sukses di malam Golden Gods Awards tahun ini (penghargaan pemenang untuk Vokalis Terbaik, Album Terbaik, dan Gitaris terbaik), dan dalam sebuah wawancara, Zacky mengatakan bahwa tahun lalu Anda hanya duduk di penonton, tidak benar-benar mengetahui apa masa depan kalian. Jadi, Bagaimana Anda menjelaskan kondisi Anda sekarang dibandingkan dengan tahun lalu?
Pada saat Golden Gods Awards 2010, Jimmy [James "The Rev" Sullivan] baru saja meninggal dan kami ada untuk mendukung keluarganya; kami tidak ingin mereka pergi ke Golden Gods dengan semua orang-orang yang tidak mereka kenal tanpa keberadaan kami disana. Pada saat itu, kami benar-benar mempertanyakan masa depan band kami. Dan setahun kemudian itu (tahun 2011) adalah cerita kemenangan, kami tumbuh menjadi manusia dewas, kami belajar banyak tentang kehidupan, kita belajar banyak tentang diri kita sendiri, saya pikir kami telah menjadi orang yang lebih baik karena itu, dan karena Jimmy tahu.
Bisakah Anda berbagi salah satu hal ketika Anda telah mulai berada di bus dan apa yang Jimmy lakukan?
Hanya hal kecil, ia akan tinggal sampai 07:00 di pagi hari, minum bir dengan sopir kami Merle, hanya duduk dan bercerita sepanjang malam. Saya melihat banyak dari kita yang melakukan hal itu sekarang, tinggal dan nongkrong dan hanya melihat lalu lintas dan gila-gilaan disana. Jimmy akan mengumpulkan kita semua di sekitarnya dan memutar iPod-nya lalu menyanyi sampai 7 di pagi hari, dan saya melihat bahwa kita masih melakukan itu. Kami memainkan iPod dan memutar beberapa lagu favorit Jimmy - seperti "Mr. Bungle" dan "Oingo Boingo". Sangat menyenangkan. Itulah yang selalu ia lakuan (di bus), merangkul teman Anda dan minum wiski dan memanfaatkan waktu dengan baik.
'Nightmare' disebut-sebut sebagai album kalian yang paling pribadi dan album yang akan membuat para penggemar kalian berada dalam perjalanan yang sangat gelap, bagaimana Bagimana Anda menggambarkan album yang begitu gelap tersebut?
Saya dihantui dengan kecemasan selama pembuatan album ini, saya tidak pernah memiliki ide seperti itu. Aku seperti budak yang disiksa selama proses pembuatan album tersebut, saya terus mendorong orang-orang untuk menulis lebih banyak lagi, lagi dan lagi, dan aku akan menyimpan lagu yang orang pikir itu bagus. Itu semacam proses yang kita miliki untuk menulis album ketika Jimmy masih ada.Kami sampai pada titik di mana kita benar-benar senang dengan musik dan aku akan mulai menulis lirik, dan kemudian Jimmy meninggal.
Saya memiliki banyak kecemasan dan semua hal-hal gila yang tak pernah ku alami sebelumnya, dan hanya mencoba untuk mencari tahu apa kata-kata yang sempurna untuk dikatakan. Kami berada di studio dengan Mike Elizondo (Produser Album Nightmare) dan semua seniman brilian - tapi itu hanya semacam hal gila. Ini adalah ruang tertutup dan aku merasa seperti berada di sebuah lubang, mencoba untuk menggali diri kita dulu. Ketika semua itu dijalani, itu jelas sesuatu yang benar-benar memuat kita semua bangga.
Anda menyebutkan bahwa album ini begitu emsional, apakah Anda merasa 'Nightmare' adalah sebuah album tribute untuk Jimmy?
Tentu, tak ada lagi hal yang ada di dalam pikiran kita pada saat itu. Bahkan lagu-lagu yang bukan tentang dia berubah menjadi tentang dia. Seluruh album merupakan penghargaan untuk dia dan juga tentang karya terakhirnya (lagu 'Fiction') dan untuk pertama kalinya ia tidak bisa merayakan kesuksesan karyanya tersebut. Itu adalah hal yang keren, itu hanya waktu yang gila dalam hidupnya dan waktu khusus di semua kehidupan kita dan kita beruntung karena kami mampu menggarap sebuah album sebelum ia menghembuksan nafas terakhirnya.
Dalam mendengarkan evolusi karakter vokal Anda sepanjang tahun, kita mendengar banyak perubahan. Apakah itu sesuatu yang Anda secara teratur dalam setiap album?
10 tahun terakhir saya berlatih vokal setelah aku menghancurkan suaraku pada beberapa lagu di album 'Waking the Fallen.' Di album tersebut, anda bisa melihat aku bernyanyi dan scream tanpa kontrol (teknik, -pen). Sekarang, aku pada titik di mana saya benar-benar mengerti suara saya, itu adalah sesuatu yang aku benar-benar harus ku pelihara untuk titik agar saya dapat memiliki kontrol yang lengkap dan dapat melakukan cukup banyak hal yang harus saya lakukan dan saya akan menjaga diri saya untuk tidak lagi mengalami gangguan pada suaraku. Ini adalah hal harus ku kerjakan dengan keras, saya pergi ke kursus vokal 3-4 kali seminggu selama sekitar enam tahun. Ini bertujuan agar aku bisa mengontrol suaraku dan aku berhasil. Aku tidak mengambil kursusu lagi tapi kalau aku mendapat masalah dengan pita suara, aku akan datang ke Ron Anderson (pelatih vokal M. Shadows) dan dia membuat saya keluar dari kesulitan.
Saya harus bertanya tentang Arin Ilejay, dia telah bermain drum dengan Anda hampir selama 1 tahun tapi dia bukan anggota permanen dari band. Apakah Anda akan memutuskan tetang masa depannya setelah ini?
Ini semua tentang proses penulisan album, kami memiliki keraguan kita tentang orang yang datang dan bagaimana mereka akan masuk ke dalam proses menulis dan berapa banyak kontribusi yang dapat mereka berikan pada kami. Ini tidak hanya tentang dia Arin), itu hanya berdasarkan pengalaman kami (dengan beberapa orang). Kami menyukai cara kita bekerja dan kami juga menyukai cara kami menulis dan itu setidaknya seperti itulah kami. Kami membutuhkan seseorang yang akan menjadi drummer kita secara permanen sehingga kami harus pergi melalui proses itu lagi dengan dia (Arin), sebelum kita dapat mengatakan dia adalah anggota permanen band dan kemudian dia tidak tahu apa yang akan ia alami.
SUMBER: A7XARENA
0 komentar:
Posting Komentar